Sudah pernah dengar tentang Petani Milenial? Yup, kamu nggak salah baca kok.
Di era digital ini, bertani bukan lagi soal cangkul dan tanah berlumpur saja, tapi sudah merambah dunia teknologi canggih. Nah, Petani Milenial adalah program keren dari Kementerian Pertanian yang dirancang khusus buat kamu, generasi muda yang ingin berkarir di sektor pertanian.
Gak hanya sekadar bertani, tapi juga memanfaatkan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Bayangkan, dengan penduduk dunia yang terus bertambah, kebutuhan pangan juga semakin meningkat. Untuk itu, kita butuh generasi petani yang nggak cuma paham soal tanah dan tanaman, tapi juga bisa mengoptimalkan teknologi untuk mencapai hasil yang maksimal.
Jadi, jika kamu udah berangan-angan ingin menjadi petani dijaman modern ini. Gak ada salahnya deh untuk mencoba daftar, siapa tau rezeki kamu dari sini.
Apa Itu Petani Milenial?
Oke, sekarang kita masuk ke inti pembahasan. Petani Milenial adalah sebutan buat para petani muda yang berusia antara 19 hingga 39 tahun.
Kita memandangnya diusia ini memiliki semangat inovasi, jiwa muda yang dinamis, dan tentunya sangat adaptif terhadap teknologi digital. Jadi, kalau kamu merasa termasuk di kategori ini, bisa jadi kamu adalah salah satu petani milenial masa depan.
Melansir dari laman resmi Kementerian Pertanian, program ini bertujuan untuk mencetak petani-petani muda yang nggak cuma sekadar bekerja di ladang, tapi juga mampu memanfaatkan teknologi modern untuk mendukung praktik pertanian yang lebih produktif dan efisien.
Misalnya, menggunakan drone untuk memantau kondisi lahan, aplikasi smartphone untuk mengatur irigasi, hingga big data untuk menganalisis cuaca dan pertumbuhan tanaman.
Petani milenial juga didukung oleh pelatihan intensif dari Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP). Program pelatihan ini diadakan supaya para petani muda bisa lebih siap menghadapi tantangan di dunia pertanian modern.
Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam mengelola usaha tani yang berdaya saing tinggi. Mereka diajari bagaimana caranya mengelola lahan, menggunakan teknologi, hingga cara pemasaran produk pertanian yang efektif.
Selain itu, peran petani milenial ini sudah diakui secara resmi melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 04 Tahun 2019. Di sana dijelaskan bahwa petani milenial adalah mereka yang memiliki kemauan dan kemampuan untuk beradaptasi dengan teknologi digital.
Jadi, program ini memang punya landasan hukum yang kuat untuk mendukung para petani muda dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia.
Targetnya nggak main-main, pemerintah ingin menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia pada tahun 2045.
Syarat Daftar Program Petani Milenial
Jadi kalo kamu tertarik gabung, ada beberapa syarat nih yang perlu dipenuhi. Jangan khawatir, syaratnya nggak ribet kok, dan pasti bisa kamu penuhi kalau kamu punya niat dan semangat untuk belajar bertani.
Berikut syarat-syarat lengkapnya..
- Warga Negara Indonesia (WNI):
Pastinya, program ini hanya buat kamu yang punya kewarganegaraan Indonesia ya. Jadi, kalau kamu WNI dan berdomisili di Indonesia, kamu sudah memenuhi syarat pertama. - Usia antara 19 hingga 39 tahun:
Rentang usia ini dianggap sebagai usia produktif dan inovatif. Jadi, buat kamu yang masuk di rentang usia ini, yuk buruan daftar! - Berdomisili di daerah tertentu:
Beberapa daerah punya prioritas sendiri-sendiri untuk program ini. Misalnya, kalau kamu tinggal di daerah yang memang sedang digalakkan program pertaniannya, peluang kamu bisa lebih besar. - Memiliki minat dan kemampuan di bidang pertanian:
Pastikan kamu punya minat di dunia pertanian. Nggak perlu jadi ahli dulu, yang penting kamu mau belajar dan punya semangat untuk berkembang.
Kalau kamu suka bercocok tanam atau tertarik dengan teknologi pertanian, kamu sudah di jalur yang benar! - Adaptif dengan teknologi:
Program ini sangat mengutamakan penggunaan teknologi. Jadi, kamu harus siap belajar teknologi baru yang bisa mendukung aktivitas bertani.
Misalnya, bagaimana cara menggunakan aplikasi pertanian, alat-alat modern, atau bahkan drone untuk pemantauan lahan.
Tiap daerah mungkin punya persyaratan tambahan yang berbeda. Misalnya, di Provinsi Riau, calon peserta diharuskan memiliki pengalaman usaha tani minimal dua tahun.
Jadi, sebelum mendaftar, pastikan kamu sudah mengecek syarat tambahan yang berlaku di daerahmu ya.
Kalau kamu belum punya pengalaman bertani, jangan berkecil hati. Ada banyak pelatihan dan workshop yang bisa kamu ikuti sebelum mendaftar.
Cara Daftar Petani Milenial
Berikut adalah langkah-langkah cara daftar Petani Milenial dari Kementerian Pertanian RI, disimak baik-baik ya..
Langkah-langkah Daftar Program Petani Milenial
1. Kunjungi Laman Pendaftaran Resmi
Pertama-tama, kamu perlu akses situs resmi pendaftaran Petani Milenial melalui tautan berikut: https://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/. Situs ini adalah pintu masuk utama untuk mendaftar.
Jadi, pastikan kamu terhubung dengan internet yang stabil ya, biar prosesnya lancar.
2. Pilih Menu “Pelatihan Petani Milenial”
Setelah halaman utama terbuka, kamu akan melihat beberapa pilihan menu. Di sini, kamu perlu memilih menu Pelatihan Petani Milenial yang sudah tersedia.
Menu ini adalah akses langsung menuju formulir pendaftaran program.
3. Masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Kode Captcha
Nah, setelah masuk ke halaman pendaftaran, kamu akan diminta untuk mengisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sesuai dengan KTP kamu. Pastikan NIK yang kamu masukkan benar, karena ini akan digunakan untuk verifikasi data diri.
Selain itu, kamu juga harus mengisi kode Captcha yang muncul di layar sebagai bentuk verifikasi keamanan.
4. Klik “Menuju Form Pendaftaran”
Kalau sudah berhasil memasukkan NIK dan Captcha dengan benar, langkah berikutnya adalah klik tombol Menuju Form Pendaftaran. Tombol ini akan membawa kamu ke halaman berikutnya untuk melengkapi data diri.
5. Isi Data Diri Secara Lengkap
Sekarang, saatnya mengisi data diri secara lengkap dan akurat. Data yang perlu kamu isi meliputi:
- Nama lengkap sesuai KTP
- Tempat dan tanggal lahir
- Alamat lengkap (jangan lupa cantumkan kode pos)
- Nomor telepon atau kontak yang bisa dihubungi
Pastikan semua data yang kamu input benar ya, soalnya data ini akan digunakan untuk keperluan administrasi selama proses seleksi.
6. Unggah Foto Diri Berukuran 4×6
Selanjutnya, kamu juga perlu mengunggah foto diri dengan ukuran 4×6 dan resolusi maksimal 700 KB. Tips dari mimin nih, pastikan foto yang kamu unggah itu jelas dan rapi.
Foto ini akan digunakan sebagai identitas resmi kamu sebagai peserta program, jadi jangan asal pilih ya.
7. Periksa Kembali Data yang Sudah Diisi
Setelah semua data terisi, jangan buru-buru klik daftar dulu. Luangkan waktu sebentar untuk memeriksa kembali semua data yang sudah kamu masukkan.
Pastikan tidak ada kesalahan penulisan atau informasi yang keliru. Kalau ada yang perlu diperbaiki, kamu masih bisa mengeditnya sebelum dikirim.
8. Klik “Daftar” untuk Menyelesaikan Pendaftaran
Jika sudah yakin semua data benar, saatnya klik tombol Daftar. Setelah itu, kamu tinggal menunggu notifikasi lebih lanjut dari tim Kementerian Pertanian mengenai proses seleksi.
9. Pantau Informasi Melalui Media Sosial Resmi
Biar nggak ketinggalan update, jangan lupa follow dan pantau akun media sosial resmi Kementerian Pertanian. Di sana, kamu bisa mendapatkan informasi terbaru seputar jadwal seleksi, pengumuman peserta yang lolos, serta jadwal pelatihan.
Dengan begitu, kamu bisa selalu up-to-date dan siap mengikuti setiap tahapannya.
Berapa Gaji dan Pendapatan Petani Milenial?
Setelah sukses mendaftar dan lolos seleksi, pastinya kamu penasaran kan, berapa sih gaji atau pendapatan yang bisa didapatkan sebagai Petani Milenial? Nah, di sini mimin bakal jelasin.
Jadi, pendapatan yang kamu dapatkan bukan berupa gaji tetap dari pemerintah ya. Tapi lebih ke hasil panen dari lahan yang kamu kelola.
Berdasarkan pernyataan dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, proyeksi pendapatan yang bisa diperoleh petani milenial ini cukup menjanjikan, yakni mencapai di atas Rp10 juta per bulan. Tentunya, angka ini bisa tercapai kalau kamu berhasil mengoptimalkan produktivitas lahan dengan baik.
Pendapatan ini jelas jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gaji rata-rata pegawai kantoran. Kok bisa gitu? Karena kamu sebagai petani milenial akan diajarkan cara meningkatkan produktivitas hasil pertanian melalui penggunaan teknologi.
Misalnya, menggunakan sensor tanah, drone pemantau, dan aplikasi manajemen pertanian yang bisa meningkatkan efisiensi kerja dan hasil panen.
Untuk mendukung kesuksesan program ini, Kementerian Pertanian juga bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Tujuannya adalah memberikan peningkatan keterampilan dan ilmu pertanian modern bagi para peserta.
Dengan bekal ilmu ini, kamu bisa lebih jago dalam mengelola lahan dan meningkatkan hasil panen.
Program ini menargetkan hingga 50.000 pendaftar yang siap memberikan kontribusi nyata bagi sektor pertanian Indonesia. Saat ini, antusiasme masyarakat cukup tinggi dengan lebih dari 20.000 calon peserta yang sudah mendaftar.
Jadi, kalau kamu tertarik, buruan daftar sebelum kuotanya penuh!
Penutup
Jadi gimana nih? Sudah makin yakin buat jadi Petani Milenial?
Program ini nggak cuma memberikan pelatihan dan ilmu baru, tapi juga membuka peluang besar untuk meraih pendapatan yang menggiurkan. Dengan dukungan teknologi, kamu bisa jadi petani modern yang tak kalah keren dengan profesi lainnya.
Yuk, segera daftar dan jadilah bagian dari generasi muda yang berperan dalam ketahanan pangan Indonesia!